
Selain mengacu kepada musik, emo secara umum sering dipakai
untuk menggambarkan hubungan khusus antara penggemar dan artis, dan
menjelaskan unsur-unsur yang terkait seperti busana, budaya, dan tingkah
laku.

Tahun 1980-an: asal usul
Emo muncul dari genre hardcore punk pada awal 1980-an di Washington, D.C. sebagai reaksi meningkatnya kekerasan di komunitas hardcore punk dan rasa ketidaksenangan terhadap Ian MacKaye dari Minor Threat yang mengubah fokus musiknya dari komunitas menjadi kepentingan politik individual. Penggemar Minor Threat bernama Guy Picciotto mendirikan Rites of Spring pada tahun 1984 karena berkeinginan melepaskan diri dari batasan-batasan hardcore
yang mengekang, dan menggantinya dengan gitar yang melodius, ritme yang
bervariasi, dan lirik yang sangat penuh luapan emosi pribadi.
Sebagian dari lirik lagu-lagu Rites of Spring telah menjadi metafora
bagi pemusik emo dari generasi berikutnya, termasuk di antaranya
tema-tema seperti nostalgia, kepahitan yang romantis, dan putus asa yang
puitis. Konser-konser Rites of Spring menjadi arena luapan emosi publik, para penonton sering kali menangis tersedu-sedu.
Ian MacKaye berubah menjadi penggemar berat Rites of Spring, membantu
rekaman satu-satunya album Rites of Spring, dan bekerja sebagai roadie dalam konser keliling. MacKaye lalu mendirikan band sendiri bernama Embrace yang mengeksplorasi tema-tema serupa mengenai pencarian diri dan pelepasan emosi. Grup-grup musik serupa bermunculan setelah adanya Revolusi Musim Panas 1985 di kalangan hardcore punk Washington, D.C.Gray Matter, Beefeater, Fire Party, Dag Nasty, Lunchmeat, dan Kingface adalah beberapa grup musik yang berperan penting waktu itu.

Perusahaan rekaman spesialis emocore dengan segera bermunculan
di sekitar kalangan punk Washington, D.C., dan identik dengan grup-grup
musik yang bernaung di bawah label Dischord Records milik MacKaye. Walaupun sebagian besar dari grup-grup tersebut enggan disebut band emo, mereka menerimanya dengan terpaksa. Veteran punk Jenny Toomey
mengenang "Orang yang menggunakan [istilah emo] hanyalah orang-orang
yang cemburu terhadap begitu besar dan fanatiknya penggemar pada waktu
itu. [Rites of Spring] sudah ada sebelum istilah emo tercipta,
dan mereka membencinya. Namun terjadilah keanehan, seperti ketika
orang-orang mulai menyebut musik mereka 'grunge', Anda juga mulai
ikut-ikutan memakai istilah itu, walaupun mulanya Anda membencinya."
Kegemilangan emo di Washington, D.C. hanya bertahan beberapa
tahun. Pada 1986, sebagian besar band-band utama, termasuk Rites of
Spring, Embrace, Gray Matter, dan Beefeater sudah membubarkan diri.
Walaupun demikian, ide dan estetika yang berasal dari mereka dengan
cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat lewat majalah penggemar (zine), rekaman piringan hitam, dan kabar burung. Menurut Greenwald, kalangan emo di Washington, D.C. meletakkan fondasi bagi inkarnasi grup-grup emo generasi berikutnya:
Apa yang terjadi di Washington, D.C. pada pertengahan delapan puluhan, pergeseran kemarahan menjadi aksi, dari kemarahan terpendam menjadi ketidakpastian internal, dari massa yang terindividualisasikan menjadi massa yang individual, semuanya dalam beberapa hal merupakan studi kasus bagi transformasi dunia punk nasional untuk dua dekade berikutnya. Penggambaran ide dan situasi, kekuatan musik, dan cara orang bereaksi terhadaobtam dab cara band-band menjadi jenuh dan bukan memudar, semuanya berawal dari beberapa pertunjukan pertama Rites of Spring. Fondasi emo telah diletakkan, namun secara tidak sengaja, oleh lima puluh orang atau lebih di ibu kota negara. Dan dalam beberapa hal, emo tidak akan pernah sebaik dulu dan pastinya tidak akan pernah murni lagi. Pastinya, dunia emo di Washington menerima emocore secara konsensus sebagai suatu genre.
Di kemudian hari, MacKaye dan Piccioto, bersama Brendan Canty (pemain drum Rites of Spring) membentuk Fugazi. Walaupun anggotanya terkait dengan dunia emo, Fugazi umumnya tidak diakui sebagai grup musik emo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar