Grim Reaper
Kenyataan dari kematian adalah sebuah pengaruh yang banyak
memengaruhi kejiwaan manusia dan perkembangan peradaban, personifikasi
dari Kematian adalah seperti kehidupan, kesatuan entitas adalah sebuah
konsep bahwa keberadaan dalam masyarakat banyak sejak dimulainya
sejarah. Di budaya Barat, kematian biasanya dinamakan "The Grim Reaper"
dan digambarkan sebagai seseorang berbadan kerangka memegang sebuah
sabit besar, dan menggunakan sebuah jubah tengah malam hitam dengan
sebuah kerudung, atau kadang-kadang, sebuah kafan kuburan putih.Contents
[hide] Kematian dalam gambaran mitologi Dewa Kematian Beberapa mitologi mempunyai Dewa yang memasukkan Kamatian atau aspek-aspek dari Kematian:
Ankou (Breton) Devil (Agama-agama Abrahamik)
Hades (Yunani)
Hun-Came (Mayan)
Izanami (Shinto)
Kamatayan (Filipina)
La Muerte (Mexiko)
Mictlantecuhtli (Aztec)
The Morrigan (Irlandia)
Mors
(Romawi)
Mot (Canaanite)
Odin (Norse) death in battle
Osiris (Mesir)
Shemal (Semit)
Shinigami (Jepang)
Kalma (Finlandia)
Surma, (Finlandia)
Thanatos
(Yunani)
Yama (Hindu)
Yanluo (China).
Asal-usul Sabit Besar
Gambaran dari sabit besar asalnya dari sebuah kesalah pahaman
etimologi Yunani yang menghubungkan Dewa Cronos dengan waktu. Cronos
adalah seorang Dewa Panen yang sering memperlihatkan sabitnya, dimana
dia juga menggunakan alat itu untuk mengebiri ayahnya, Uranus. Periode
etimologis dari Yunani korelasi yang sungguh keliru, Cronus dengan waktu
seharusnya adalah kesamaan dengan awalan chrono-. Berasal dari
kekeliruan, Cronus sering digambarkan sebagai bapak sang Waktu, membawa
sebuah sabit besar, diman itu adalah benda yang diperlukan saat panen
untuk menyabit. Karakter dari Bapak Waktu dan Grim Reaper sering
melengkapi, Hindu mythology. Dalam Kitab agama Hindu diketahui bersama sebagai 'Veda', penguasa
kematian disebut Yama, atau Yamaraj (harfiah"penguasa kematian").
Sebuah gambaran modern dari Penghakiman Yamaraja, oleh Dominique Amendola. “Yamaraja mengendarai seekor kerbau hitam black buffalo dan membawa
seutas tali untuk membawa jiwa yang telah kembali kepadanya tempat
tinggalnya disebut "Yamaloka". Wakilnya, Yamaduts, yang membawa jiwa
yang telah mati ke Yamaloka. Disini, semua nama-nama dari orang baik dan
buruk yang telah mati disimpan dan diurus oleh Chitragupta, dimana
mengizinkan Yamaraj untuk memutuskan dimana sang jiwa tersebut bertempat
tinggal pada kehidupan berikutnya, mengikuti teori dari reinkarnasi. Ini dipercaya jiwa-jiwa mungkin mengalami kelahiran kembali di tempat
yang kejam, atau tempat yang indah dan dikembalikan ke Bumi lagi,
tergantung ketika sifatnya apakah baik atau buruk selama masa hidupnya.
Seorang yang berpengalaman dengan karma dan bhakti dalam seluruh
hidupnya diterima Moksha, kebebasan dari putaran mati dan lahir kembali
dan semua penderitaan dan keterbatasan diperlukan dalam mewujudkan
eksitensi duniawi. Yama juga menyebutkan di dalam Mahabharata sebagai
seorang filosof besar dan pengagum dari Sri Krishna. Dalam paganisme Slavia Rumpun Bangsa Slavia Tua memandang kematian sebagai seorang wanita
mengenakan pakaian putih, dengan sebuah tunas hijau yang tidak pernah
pudar warnanya di tangannya. Sentuhan dari tunas tersebut akan membuat
manusia menjadi tidur tahan lama. Gambaran ini di pertahankan oleh
pelaku kristenisasi dengan baik dalam masa Pertengahan, hanya diganti
dengan gambaran tradisional Eropa lainnya dengan Kerangka berjalan pada
akhir abad 15.
Kematian (malaikat-malaikat) dalam agama.
Dalam Bibel, empat penunggang kuda dari Wahyu 6 disebut Kematian, dan
digambarkan dengan neraka yang mengikutinya. "Angel of the Lord"
memukul 185,000 orang di kamp Assiria (II Raja-raja xix. 35).
"Penghancur" membunuih kelahiran pertama dari Mesir(Ex. xii. 23), dan
"destroying angel" ("mal'ak ha-mashḥit") marah di antara orang-orang di
Jerusalem (II Sam. xxiv. 15). Dalam sebuah Asal-usul xxi. 15 "angel of
the Lord" terlihat oleh Raja Daud berdiri"di antara bumi dan surga,
membawa pedang ditangannya direntangkan melalui Jerusalem."
In Islam
Malaikat Kematian , sebagai salah satu malaikat kepunyaan Allah SWT,
dalam firman Allah: Malaikat Maut (Izrail), yang diperintahkan pada
kamu, yang akan mengambil kamu; kemudian mengembalikan pada Tuhan mu.
(32:11). Nama malaikat maut di agama Islam adalah "Izrail" (bukan Israel,
dimana adalah sebuah nama dalam Islam semata-mata untuk nabi Ya’qub),
dalam bahasa Inggris Azrael. Terpisah dari karakteristik dan tanggung
jawab yang diembann dengan malaikat lain dalam agama Islam, perhatian
Izrail memperoleh kedudukan yang fundamental di hati kaum Muslim. Banyak
aneka referensi Izrail dalam kehidupan masyarakat Muslim, bagaimanapun,
dia juga terdapat di selain Qur’an (di kitab-kitab Hadits Muslim dan
yang lainnya).
(Terjemahan dari Grim Reaper Wikipedia bahasa Inggris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar